Fieldtrip bertujuan untuk mengenalkan kepada anak-anak keberadaan agama yang ada Indonesia. Melalui kegiatan tersebut, anak-anak dapat mengenal tempat ibadah, pemuka agama dan yang lebih penting adalah mengajarkan kepada anak-anak tentang toleransi beragama. Pengelola Home Schooling Talenta, Elisabeth Indira menyampaikan hal tersebut dalam acara fieldtrip ke tempat-tempat ibadah, 24 Oktober 2017.
Home Schooling Talenta mengadakan fieldtrip ke enam tempat ibadah yang ada di Semarang. Menurut Indira,
kegiatan tersebut diikuti oleh 9 anak yang sebagian berkebutuhan khusus dengan
didampingi oleh orangtua dan guru pendamping. Keenam tempat ibadah yang
dikunjungi adalah Gereja Katolik St. Theresia Bongsari, Gereja GBI Gisikdrono,
Masjid Baiturrahman Simpang Lima, Vihara Tanah Putih, Pura Agung
Giri Natha dan Klenteng Sam Poo Kong.
Di Gereja St Theresia Bongsari, mereka bertemu dengan Pastor
Eduardus Didik Cahyono SJ selaku Pastor Kepala Paroki Gereja tersebut.
Romo Didik SJ menjelaskan secara mendetail mengenal bagian-bagian dalam
gereja, tata cara ibadah, dan pakaian ibadat. Anak-anak juga diajak
berkunjung mengelilingi kompleks gereja.
Pastor Didik mengapresiasi kegiatan tersebut. "Kegiatan
ini sangat luar biasa. Sejak dini mereka dilatih membangun kesadaran hidup bersama
dengan teman-temannya yang beragama lain. Meski berkebutuhan khusus, tentu
anak-anak tetap dapat belajar menghormati dan bersahabat dengan teman-teman,"
ujar Pastor Didik.
Pastor Didik berharap, melalui anak-anak berkebutuhan khusus
ini, kita dapat belajar hidup berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan lebih baik.
Indira merasa prihatin dengan kondisi
Indonesia yang saat ini mudah sekali bergejolak karena persoalan agama. “Kami ingin
mengajarkan pada anak-anak sejak dini tertang keberagaman, sikap saling
menghargai dan toleransi. Kami juga mengajarkan pada anak-anak tentang 6 agama
yang ada di Indonesia meliputi tempat ibadah, pemuka agama, tata cara
ibadah. Jadi, anak-anak tidak hanya menghafalkan saja tapi mereka belajar
langsung,” katanya.
Indira percaya bahwa semua agama mengajarkan tentang
kebaikan, kasih dan saling menghormati terhadap semua mahkluk ciptaan-Nya. Indira
berharap, sejak dini anak-anak menyadari bahwa Indonesia sangat kaya dan
beragam. “Sudah selayaknya kita bangga menjadi bagian sebuah bangsa yang
dibangun dengan semangat persatuan di dalam keberagaman,” katanya.
Indira juga berharap, orang tua siswa turut serta membangun
kesadaran untuk menjaga kebhinekaan. “Dari hal sederhana yang sudah dilakukan semoga
dapat menjadi bibit saling toleransi dan menjaga kesatuan Indonesia,” harapnya.
Posting Komentar untuk "Ajarkan Anak-anak sejak Dini tentang Keberagaman dan Sikap Saling Menghargai"
Kesan/Pesan
Posting Komentar