Menjadi Berkat bagi Siapa Saja dan Apa Saja


Pastor Gregorius Utomo Pr

Tuhan bekerja dengan sangat baik. Tahun 1990, Pastor Gregorius Utomo Pr mendapat tawaran dari Federasi Uskup-uskup se-Asia (FABC) untuk menjadi tuan rumah seminar pertanian se-Asia di Ganjuran, Bantul. Pastor yang biasa disapa Romo Tomo itu pun menganggap saat itu sebagai kairos, saat-saat penuh rahmat.
Alhasil, dari kegiatan seminar pertanian se-Asia itu yang juga memperingati Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 1990, Deklarasi Ganjuran lahir. Isinya berupa ajakan pada semua pihak supaya membangun pertanian dan pedesaan yang lestari. Pertanian dan pedesaan lestari tersebut ditandai dengan pertama, bersahabat dengan alam. Kedua, murah secara ekonomis. Ketiga, berakar atau sesuai dengan kebudayaan setempat. Keempat, berkeadilan sosial untuk siapa saja dan apa saja. Maka, dalam acara Pijar Katolik di stasiun TVRI Yogyakarta (30/6/2013), Romo Tomo merangkum makna Deklarasi Ganjuran berarti “mengajak semua saja untuk menjadi berkat bagi siapa saja dan apa saja demi keadilan dan pelestarian keutuhan ciptaan”.

Lahirnya Deklarasi Ganjuran dilatari oleh kondisi waktu itu, kalau para petani menjadi obyek kekuasaan politik maupun kapitalis orde baru. Petani tak mampu berdaulat atas benih, pupuk, bahkan pola atau cara pertaniannya sekalipun didikte pemerintah. Pada kemudian hari, ternyata pola pertanian yang “dipaksakan” pemerintah melalui program intensifikasi pertanian justru berdampak pada kerusakan lahan dan keragaman hayati serta mengancam hidup manusia itu sendiri. Pupuk kimia buatan membuat tanah tidak subur. Obat pestisida yang dipakai petani membuat banyak spesies hewan punah, bahkan ada beberapa spesies kebal racun. Akibat penggunaan pestisida tersebut, pencemaran air, tanah dan udara makin menjadi. Kesehatan manusia terganggu dan banyak penyakit mengintainya karena mereka mengonsumsi “racun” dalam makanan hasil pertaniannya.
            Akibat dari hal itulah, Maka, pola pertanian organik yang dihidupi Romo Tomo bersama kelompok pertanian organik. Dari waktu ke waktu pertanian organik selalu dikampanyekan. Semua itu semata demi menjadi berkat bagi siapa saja dan apa saja. Dalam hal itulah rahmat Tuhan menjadi nyata.
Lukas Awi Tristanto Tanggal 23 Juni 1979, tiba-tiba aku terlempar ke dunia. Rupanya Tuhan memberi aku kesempatan untuk berziarah menikmati harumnya kehidupan.

Posting Komentar untuk "Menjadi Berkat bagi Siapa Saja dan Apa Saja"