Mewujudkan Green Office

Mempunyai kantor yang nyaman dan indah menjadi dambaan semua orang. Baik pemilik perusahaan, manajer, maupun karyawan, semua bermimpi ingin mewujudkan keinginan itu. Selanjutnya, menjadi pertanyaan besar bahwa kantor yang kita tempati lebih membawa berkah atau kutuk bagi masyarakat dan lingkungan kita? Kadang kita tidak menyadari hal ini. Alih-alih meraup keuntungan setinggi-tingginya, pihak perusahaan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas termasuk misalnya tidak memedulikan tanggungjawa sosial maupun tanggungjawab lingkungan.

Perusahaan yang berada di sebuah tempat pasti akan berada di lingkungan sosial atau lingkungan alam (hidup atau tak hidup) yang melingkupinya. Jadi, mau tidak mau perusahaan semestinya mempunyai andil dalam kerusakan maupun  pelestarian lingkungan sosial mapun alam. Namun kerap kali pihak perusahaan tidak menyadari itu. Kalaupun menyadari, pihak perusahaan tutup mata dan telingan meski sudah ada keharusan tanggung jawa sosial perusahaan (CSR).

Sadar tidak bahwa dari hal yang kecil saja, dengan adanya karyawan yang hilir mudik berangkat dan pulang kerja mereka sudah membawa pengaruh pada lingkungan. Jika mereka membawa sepeda motor, sudah berapa banyak karbondioksida yang mereka lepaskan dan kemudian mencemari udara sekitar. 

Tahu tidak bahwa hilir mudik karyawan perusahaan meski sedikit telah memberikan ketikdaknyamanan pada masyarakat sekitar. Dan itu semua adalah kerugian bagi masyarakat atau lingkungan sekitar. Apa kompensasi perusahaan? JIka masih tidak peduli maka perusahaan itu berbuat tidak adil. Dia hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dengan merugikan pihak lain.

Tentu banyak hal yang bisa ditempuh untuk mewujudkan tanggungjawab perusahaan meskipun banyak pula perusahaan yang berusaha mengabaikan CSR atau mereka memakai CSR bukan sebagai wujud tanggungjawab perusahaan namun sebagai bentuk pencitraan baru melalui model advetorial yang intinya adalah merekayasa citra perusahaan.Misal dengan memampang foto kegiatan yang seolah-olah kegiatan itu sungguh luar biasa namun sebenarnya tak sehebat kenyataannya. Misal foto seorang direktur menanam sebuah pohon, sementara itu pohon-pohon lain yang ditanam hanya sedikit.

Habitus tanggungjawab perusahaan pada linngkungan sosial maupun alam semestinya diterapkan sedemikian rupa karena hidup matinya perusahaan secara langsung atau tidak juga ditentukan oleh keberadaan manusia (lingkungan sosial) dan alam. 

Kegiatan konkret yang bisa dilakukan adalah:
Pertama, penghematan energi baik listrik, bahan bakar maupun bahan-bahan lainnya. Mematikan komputer pada saat tidak digunakan adalah tindakan yang sangat baik. Sementara itu, membatasi keperluan untuk pergi  dengan kendaraan bermotor juga merupakan hal yang baik. 
Kedua, merawat peralatan dengan baik. Misalnya, merawat komputer meminimalkan terjadinya kerusakan. Perlu diketahui bahwa komputer yang rusak dan dibuang begitu saja akan menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan.
Ketiga, memakai bahan kertas sehemat mungkin. Kertas dibuat dari pepohonan. Semakin banyak mengkonsumi kertas berarti semakin banyak menebang pohon. Padaha pohon adalah paru-paru dunia. Tahu sendiri dong risikonya? Demikian juga tidak memakai kertas tisu secara berlebih juga akan mendukung program ini.
Keempat, memilah sampah dengan baik. Kadang karena alasan waktu, kita enggan untuk memilah dan memilih sampah sesuai jenisnya, misal organik dan angorganik. Jika semua sampah dicampur begitu saja, yang terjadi berikutnya adalah munculnya kendala dalam proses penguraian sampah. 

Semua itu hanyalah beberapa contoh yang sangat bisa dilakukan sebuah perusahaan. Lebih lanjut disebut Green Office. Dan sebenarnya tidak terlalu sulit. Tentu itu adalah langkah yang minimalis. Perusahaan mesti mengembangkan kepeduliaannya secara lebih lagi pada lingkungan masyarakatnya dan lingkungan alamnya dengan cara yang lebih baik lagi.

Jika tidak mulai dari sekarang kapan lagi? Apakah kita ingin perusahaan kita hanyalah pembawa kutuk bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar kita?

Lukas Awi Tristanto Tanggal 23 Juni 1979, tiba-tiba aku terlempar ke dunia. Rupanya Tuhan memberi aku kesempatan untuk berziarah menikmati harumnya kehidupan.

Posting Komentar untuk "Mewujudkan Green Office"