Salah satu masalah yang kerap menjangkiti karyawan adalah dirinya merasa tidak dicintai pimpinan perusahaan atau bos. Hal ini yang kerap menjadi salah satu sandungan di antara sandungan yang lainnya dalam dunia kerja. Perlu diketahui jika kita bekerja di sebuah perusahaan perseorangan atau perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga berapapun besarnya, Anda berarti mengabdi tidak hanya pada perusahaannya tetapi pada orang tersebut.

Maka, relasi yang terjadi menjadi relasi yang sebenarnya sangat sederhana. Atasan dan bawahan tetap berjalan sebagaimana mestinya namun tidak serumit jika kita bekerja di sebuah perusahaan yang dimiliki banyak orang atau perusahaan yang dimiliki bos yang lebih dari satu.


Namun entah bosnya satu atau dua atau banyak bahkan karakternya macam-macam kita perlu merebut hati bos sedemikian rupa. Senang gak sih jika Anda menjadi karyawan yang benar-benar disayang bos? Konsekuensinya, Anda akan mendapat pemberian yang lebih misalnya mudah naik gaji. Apa tidak suka?
Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal itu.

Pertama, layani bos dengan sebaik mungkin. Ingat melayani bos bukan berarti bersedia diajak tidur. Namun, melayani bos berarti memberi perhatian yang disukai bos. Misalnya, ketika bos datang dan suasananya sangat capek dan haus. Buatkan dia minuman kesukaannya, entah teh, kopi atau jus pare. Anda yang lebih tahu pastinya. Ketika Anda sedang tidak enak hati dengan bos, usahakan tetap mau melayani. Dan jika ada dua bos atau lebih dalam perusahaan Anda, harap jangan pilih kasih. Misalnya yang satu dibuatkan minuman, lalu yang satunya lagi tidak dibuatkan minuman.

Kedua, mencoba mengetahui apa yang menjadi kegemaran bos. Misalnya bos suka sepak bola, Anda harus bisa berbicara tentang dunia sepak bola meskipun Anda sebenarnya hanya suka main kelereng. Pahami benar  apa yang menjadi kesukaan bos, kalau perlu hadiahi dia kaos kostum kesebelasan kesukaanya. Atau kalau bos penggemar Ayu Ting Ting, belikan dia poster seksi artis dangdut tersebut lengkap dengan MP3-nya supaya bisa didengarkan di Mercedes Bensnya.

Ketiga, ketika Anda bekerja tunjukkan bahwa Anda bekerja dengan antusiasme yang sangat tinggi. Misalnya dengan semangat Anda mengerjakan tugas-tuigas yang dikerjakan di depan komputer. Meskipun sebenarnya pekerjaan tersebut sangat mudah, berpura-puralah bahwa pekerjaan itu sangat sulit namun bisa diselesaikan dengan sangat baik. Bukankah ini mirpi dengan tukang tipu? Anda mau memakai cara tukang tipu dalam cara bekerja Anda?

Keempat, bekerja tanpa kenal lelah. Ketika Anda bekerja tunjukkan semangat Anda meski Anda lelah. Tunjukkan keringat yang berurai di wajah Anda, kalau perlu kemeretak tulang pun diperdengarkan sedemikian rupa supaya bos yakin bahwa Anda bekerja dengan sangat keras. Hal ini bisa kita pelajari dari tukang becak yang mengantar penumpang. Meskipun tidak terlalu capek, namun tukang becak itu pura-pura ngos-ngosan yang menandakan bahwa dia sangat capek. Dengan cara itu, diharapkan penumpangnya memberikan ongkos lebih padanya. Mau meniru cara tukang becak?

Kelima, mengantarkan bos ketika mau pulang sampai dia masuk mobil dan berlalu. Lambaikan tangan padanya ketika dia pergi. Dengan cara ini sebenarnya, Anda telah menunjukkan kesetiaan yang sangat tinggi pada bos Anda. Jika Anda punya seekor anjing, Anda bisa belajar banyak darinya. Ketika Anda akan bepergian, anjing yang setia akan mengikuti Anda sampai pagar depan rumah. Ia memandang dengan berseri seraya mengibas-ngibaskan ekornya tanda sangat senang terhadap Anda. Mau Anda belajar pada anjing dan menggunakan cara anjing untuk menyenangkan bos Anda?

Semua terserah Anda, mau melakukan kiat itu atau tidak. Jika Anda tidak percaya, kiat tersebut jangan Anda lakukan. Karena kalau Anda melakukan kiat tersebut, setidaknya Anda meniru cara anjing dalam menyenangkan tuannya.


Post a Comment

Kesan/Pesan