Mie Ayam Ceker Pak Idot

Posisi matahari sudah hampir di atas kepala. Itu berarti sudah setengah hari kami berada di Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta. Dari pagi hingga siang hari ini, aku menjalani pemeriksaan paru-paru melalui CT Scan. 


Kami antri cukup lama. Masuk ke rumah sakit dan antri di pendaftaran pukul 07.30 WIB. Setelah itu, proses CT Scan baru dilakukan sekira pukul 11.00 WIB. 


Kami antri bersama banyak orang baik dari daerah Yogyakarta maupun luar Yogyakarta. Yang dari luar daerah Yogyakarta ditandai dengan stiker berwarna kuning yang ditempel di bajunya. Sedangkan yang dari daerah Yogyakarta bertanda stiker hijau yang ditempel di bajunya.


Saling mendukung

Ketika antri registrasi, kami duduk di ruang tunggu bersama mereka yang waktu itu akan memeriksakan diri. Ada yang diantar oleh familinya. Ada pula yang datang sendiri. 


Kami mendapat nomor antri 34. Tiba-tiba salah seorang yang sedang menunggu menyodorkan nomor antrian lebih awal yaitu nomor 30. Entah dari mana dia mendapat nomor itu. Dia memberikan nomor itu supaya kami menunggu tidak terlalu lama.


Bagiku itu solidaritas sesama orang yang sedang menunggu proses pemeriksaan. Saling meringankan beban di antara penderita itu adalah hal kulihat. 


Saling membantu memberi petunjuk dan informasi di antara sesama pasien itu menjadi warna yang khas. Meski masing-masing sedang mengalami "kepahitan", namun mereka saling berbagi hal-hal manis. Saling mencerahkan. Saling mendukung satu dengan yang lain. 


Ini sangat membantu terutama bagi mereka yang sama sekali baru memasuki dunia pengobatan rumah sakit  dengan berbagai prosedurnya.


Sandra yang menemaniku pun kerap berbagi informasi dengan sesama pengunjung rumah sakit yang kerap kebingungan dengan prosedur yang diterapkan di rumah sakit tersebut. 


Bahkan ia dengan sigap membukakan pintu ruangan ketika seorang pasien diantar menggunakan bed dan membutuhkan pintu lebih lebar. Mestinya itu bukan tugasnya, tetapi tugas petugas rumah sakit. Tapi ya sudahlah.


Yang jelas, hari ini aku mendapat pembelajaran penting, meski berada dalam kepahitan, masing-masing bisa berbagi kebaikan, berbagi hal-hal manis yang saling mencerahkan. Itu jelas sekali terjadi di antara pasien atau pengantar yang sedang sama-sama menunggu antrian.


Kebaikan bisa dibagikan dalam keadaan apapun bahkan dalam kondisi "pahit" sekalipun.


Berbagi sukacita

Tentu tidak nyaman bagi yang sedang sakit ketika harus menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan. Namun, siang itu aku menangkap kejelian pelayan kesehatan di ruang CT Scan itu. Ia rupanya melihat seorang pasien yang cemas dan tegang. 


Ia pun segera menampilkan wajah cerianya. "Ibu jangan takut,  jangan tegang, biasa saja, pemeriksaan ini tidak bikin sakit," katanya pada seorang ibu yang menjalani CT Scan.


Wajah ibu itu pun nampak tenang. Ia masuk ruangan dengan tenang. Sapaan yang baik bisa melegakan dan meruntuhkan rasa tegang. 


Beberapa kali ke rumah sakit karena memeriksakan paru-paru, kuambil hikmahnya saja. Aku dan istriku bisa menghabiskan waktu bersama. Itu hal yang lumayan jarang dilakukan.

Kini giliranku menjalani CT Scan. Tak butuh waktu lama, dadaku diperiksa. Setelah berbaring dan disuntik obat kontras, aku masuk ke sebuah piranti berbentuk bundar. Di sanalah aku harus melakukan beberapa hal seperti menarik nafas dalam-dalam, menahan nafas, dan bernafas biasa. Proses CT Scan pun selesai.

Selain menjalani proses CT Scan, aku mendapat butir-butir keutamaan yang dipancarkan dari orang-orang yang kutemui. Berbagi kebaikan, sukacita, informasi. 


Ah, pukul 11.50 WIB, saatnya makan siang. Kami pun sepakat untuk makan siang. Mie ayam. Ya, sudah lama kami tak menyantap makanan itu. Setelah menelusuri jalan Kaliurang, kami menemukan warung mie ayam di KM 7. Tepat di depan kompleks Seminari Tinggi Santo Paulus, Keuntungan ada warung mie ayam Pak Idot. 


Kami pesan mie ayam ceker. Rasanya maknyus. Kelelahan setelah menunggu pemeriksaan pun terobati oleh kenikmatan mie ayam itu. Kuakui rasanya spesial. Suatu ketika, kami akan kembali ke warung itu. 






Post a Comment

Kesan/Pesan