Suasana sejuk dapat kita rasakan ketika memasuki Gua Maria Sendang Sriningsih. Dua pohon beringin besar yang sangat rindang di pelataran gua menaungi siapapun yang hadir untuk berziarah. 

Gua Maria ini memang eksotis terletak di atas bukit. Pemandangan alami dapat kita nikmati. Bagi orang yang tinggal di perkotaan, memasuki kompleks gua ini seperti menemukan surga yang hilang. 


Rasa penat sirna. Pengunjung pun seakan langsung terbawa dalam nuasa khidmat. Berdoa pun terasa khusyuk apalagi ditingkahi suara angin yang lembut, daun-daun yang bergesekan dan suara-suara serangga.


Gua ini terletak di Dusun Jali, Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Meski secara administratif masuk Sleman, namun lokasi gua ini tak jauh dari kota Klaten karena terletak di perbatasan.


Menurut beberapa sumber, gua ini dibangun pada tahun 1934 oleh seorang Jesuit bernama D. Hardjosuwondo, SJ.


Di lokasi itu terdapat sendang Duren. Pada perkembangannya, tempat itu dinamakan Sendang Sriningsih yang berarti Perantara Tuhan pada Umat-Nya. 


Umat Katolik datang biasanya untuk berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. Namun selain berdoa, hati pengunjung pun pasti mendapatkan penghiburan karena dimanjakan pemandangan yang indah.


Akses menuju lokasi cukup mudah. Parkir kendaraan berada dekat dengan gua dan disediakan jalur kursi roda. 


Gua ini ditata dengan sangat cantik. Salah satunya terdapat motif bunga mawar pada lantai halaman gua. Salah yang khas dari gua ini adalah banyaknya sulut-sulur tanaman yang menghiasi pelataran gua. Ini menambah suasana gua yang makin eksotis.


Fasilitas kamar mandi pun lebih dari cukup. Mengingat masa pandemi Covid-19, pengelola telah memberikan fasilitas sesuai protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan lengkap dengan sabun.

Jadi, pastikan Gua Maria Sendang Sriningsih ini menjadi salah satu tujuan ziarah Anda.


Post a Comment

Kesan/Pesan