Kita bersyukur atas
panggilan Tuhan menjadi orang Katolik. Uskup Agung Semarang Mgr Johannes
Pujasumarta menyampaikan hal itu di hadapan orang muda Katolik (OMK) dalam
ekaristi novena orang muda Katolik (OMK) putaran pertama di Gua Maria Kerep
Ambarawa, 23 Februari 2014.
“Diharapkan kita memang
sungguh-sungguh bersyukur. Syukur itu menjadi bangga, menjadi Gereja Katolik,”
katanya menegaskan kembali akan makna syukur dalam ekaristi novena bertema Be Better itu.
Mgr Pujasumarta juga
mengajak bersyukur para OMK karena Tuhan mencintai seperti matahari yang
menurunkan panas bagi orang jahat dan orang baik dan juga menurunkan hujan bagi
orang jahat dan orang baik, juga bagi orang Katolik dan bukan orang Katolik.
Dalam kesempatan itu,
Mgr Pujasumarta mengajak OMK tidak hanya sekadar be better (menjadi lebih baik) seperti tema yang diangkat, namun
jauh dari itu adalah menjadi sempurna.
“Kita mendapat suatu panggilan yang perlu kita
sadari harus menjadi tantangan bagi kita untuk berbuat sebenarnya, tidak hanya
sekadar be better,” katanya.
Mgr Puja mengajak OMK
untuk menyadari Allah yang begitu kudus
yang menjadi dasar kehidupan. “Maka, kita dipanggil untuk menjadi seperti
Allah. Kalau Allah sempurna, kita dipanggil untuk menjadi sempurna adanya,”
katanya.
Ia pun mengutip, “Apabila kamu mengasihi orang yang
mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan
apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya
dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun
berbuat demikian (Mat 5: 46-48).
Menurutnya, para
teroris juga saling “mengasihi”, setia satu sama lain untuk mencelakakan orang
lain. Para koruptor pun sama-sama saling “mengasihi”, bersekongkol untuk
mendapatkan keuntungan pribadi.
Namun, sebagai
murid-murid Kristus, OMK diajak untuk meloncat lebih jauh dari semua itu. “Maka,
panggilannya sungguh-sungguh sangat menantang. Karena itu haruslah kamu
sempurna sama seperti Bapamu yang di surga sempurna (Mat 5:48). Hebat sekali
panggilan ini. Tidak hanya sekadar menjadi be
better, tapi menjadi be the best.
Karena panggilan kita menjadi murid-murid Kristus yang bersatu dalam Gereja
Katolik itu dipanggil untuk menjadi be
the best,” katanya kepada OMK yang hadir dari berbagai daerah di sekitar
GMKA dan Semarang.
Lebih jauh, Mgr
Pujasumarta mengajak OMK supaya tidak hanya tenggelam dalam ritus ibadat saja. “Di
sini kita beribadat memuji Allah yang mahakudus dan mencintai kita. Tetapi
apakah cukup kita beribadat saja? Tidak cukup,” katanya di hadapan 500 lebih
OMK. Menurutnya, pengabdian kepada Tuhan perlu dilengkapi dengan pengabdian kepada
sesama.
Pada akhir homili, Mgr
Puja sekali lagi mengajak OMK bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang
begitu luas untuk berkreasi. “Yang penting adalah be the best. Karena kita sadar betul, Allah yang kita sembah adalah
Allah yang mahabaik, Allah yang mahasempurna. Kita dipanggil menjadi sempurna
seperti Allah sempurna,” katanya dalam ekaristi yang didampingi Pastor
Dominikus Sukristiono, Pr.
Putaran novena
berlangsung 9 kali dan berakhir pada bulan Oktober 2014 yang berdekatan dengan
hari Sumpah Pemuda.
إرسال تعليق for "Orang Muda Katolik Dipanggil Menjadi Sempurna "
Kesan/Pesan
إرسال تعليق