Hari Air Sedunia, Apa yang Bisa Kita Lakukan?




Sumber: internet
 Betapa segarnya, di hari yang terik kita meminum segelas air. Nyesss, rasanya. Kerongkongan kita terasa sejuk, beban pikiran pun hilang. Terlebih, sambil minum, kita menyaksikan sungai dari kejauhan yang meliuk-liuk dengan airnya yang deras. Ah, alangkah indahnya. Selain memberi kesejukan pada tubuh, air juga memberi kesejukan pada hati kita.
Bicara tentang air, tahukah Anda, tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia setiap tahun? Bahasan ini mungkin agak telat. Tapi tak mengapa, terlebih kita membahas tentang air yang menjadi sumber kehidupan bagi segenap makhluk. 
Hari Air Sedunia dicetuskan pertama kali pada saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Sejak itulah setiap tahun Hari Air Sedunia diperingati.
Peringatan Hari Air Sedunia bertujuan untuk menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Maka setiap tahun ada tema-tema Hari Air yang digaungkan kepada khalayak dunia. Tahun 2014, “Air dan Energi” menjadi tema peringatan Hari Air Sedunia.

Ada kaitan yang sangat erat antara air dengan energi. Baik air maupun energi ternyata saling bergantung. Air dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Sedangkan, energi dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan air, mulai dari tahap pengambilan air, pengolahan air, sampai pada distribusi air kepada masyarakat pemakai.
Hari Air Sedunia mengandung pesan yang mendalam, pertama, persediaan air dan energi sama-sama terbatas, namun permintaan justru meningkat.
Kedua, menghemat energi adalah menghemat air, dan menyimpan air adalah menghemat energi.
Ketiga, milyaran penduduk dunia masih belum mendapatkan akses akan layanan air dan sanitasi yang layak serta belum memperoleh listrik.
Padahal, air dan energi memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan.

Keprihatinan
            Belum semua penduduk bisa mengakses air bersih. Sementara itu, ada sebagian orang yang justru menghambur-hamburkan air untuk hal-hal yang tak terlalu penting. Bersamaan dengan itu muncul adanya privatisasi air. Jika hal ini tak disikapi dengan baik, maka hal itu akan berpotensi merebut hak masyarakat baik petani maupun masyarakat lain yang hidup bergantung pada air.
Mari kita bayangkan, bagaimana perasaan orang yang biasa tinggal di daerah yang miskin air seperti di gurun atau di daerah tandus menyaksikan orang-orang yang memakai air seenaknya! Bahkan untuk minum pun mereka masih kesulitan, sementara di tempat lain, air digunakan secara tidak bijaksana.

Apa yang bisa dilakukan?
Yang bisa dilakukan adalah menghemat air, mengurangi pencemaran air dan memanen air hujan.Menghemat air bisa dilakukan dengan cara menutup keran saat menyikat gigi, mandi dengan air secukupnya tanpa berlebihan, tidak membilas cucian berkali-kali. Mengurangi pencemaran air dilakuka dengan menghentikan kebiasaan buruk membuang sampah di sungai. Sedangkan memanen air hujan bisa dilakukan dengan membuat lubang biopori, sumur resapan, menampung air hujan dalam suatu wadah, dan menanam pepohonan.




Lukas Awi Tristanto Tanggal 23 Juni 1979, tiba-tiba aku terlempar ke dunia. Rupanya Tuhan memberi aku kesempatan untuk berziarah menikmati harumnya kehidupan.

إرسال تعليق for "Hari Air Sedunia, Apa yang Bisa Kita Lakukan?"