Betapa repotnya beraktivitas pada masa-masa lebaran tahun ini. Apalagi waktu itu saya harus membuat stempel yang akan dipakai untuk menyetempel surat resmi sebuah organisasi yang harus saya kirim segera. Terlambat sehari saja, surat itu bisa sangat terlambat sampai kepada yang dituju. Surat sudah dibuat dan dikopi sebanyak daftar undangan. Amplop pun sudah tersedia dan tertera nama dan alamat yang dituju. Namun satu yang kurang, ya itu tadi stempel.

Hari itu juga, saya berkeliling Yogyakarta. Maklum seluk beluk kota Yogyakarta belum saya kenal dengan dalam. Beberapa kios tempat pembuat stempel saya datangi namun sayang, kios tersebut tutup. Saya pun mencoba untuk mencari kios yang lain, namun apa daya tak ada kios yang buka. 

Hari itu, saya hampir putus asa. Sepertinya, hari itu saya tak akan bisa membuat stempel. Implikasinya, surat pun akan terlambat sampai kepada orang-orang yang dituju. Namun, saya masih ingin mencoba mencari tempat lain. Barangkali ada kios stempel yang buka sehingga saya bisa bisa memesan stempel.


Dan, memang benar. Saya makin percaya, bahwa bukan hanya keberuntungan yang membuat seseorang menggenapi keinginannya. Namun, kerja keras, motivasi kuat, dan semangat pantang menyerahlah yang akan membuat seseorang mendapatkan yang diinginkannya. Saya hari itu mengalaminya.

Ketika tiba di sebuah kios yang memasang banner besar bertuliskan "Menerima pesanan stempel berbagai model" saya berhenti di depan bangunan itu. Namun, setelah kuhentikan sepeda motorku dan   kuparkirkan di dekatnya, saya pun melangkahkan kaki ini mendekatinya dan ternyata kios itu tutup. Saya pun hampir putus asa. Namun, saya coba tuk berhenti di sana sejenak. Apa yang terjadi? Ternyata, di pintu kios itu tertempel kertas bertuliskan "Mohon maaf untuk sementara tutup, jika Anda membutuhkan stempel silahkan hubungi no ini .........." 

Melihat hal itu, aku pun segera mencari ponsel monokrom jadul yang kumiliki itu. Namun sayang, ponsel yang kucari tak kutemukan di kantong baik celana, baju maupun tas saya. Mau menelepon dari wartel, saya ragu mengingat saat ini sudah sangat susah mencari wartel gara-gara banyak orang memiliki ponsel saat ini.

Apa boleh buat, saya pun meluncur ke rumah untuk mengambil ponsel. Akhirnya, saya berhasil menelepon si pemilik kios stempel. Saya pun mengatakan padanya meminta tolong untuk dibuatkan stempel dalam waktu satu jam. Saya sebenarnya agak ragu, apa mau pada hari lebaran ketika orang-orang sedang asyik bersama orang-orang tercintanya mau membuat pesanan stempel. Apa lagi pesanan harus selesai dalam waktu satu jam. "Dikirim via email saja, Mas!" kata seseorang di seberang sana menyarankan pada saya karena pada waktu itu kami tidak mungkin bertemu. Untuk sementara, saya lega.

Akhirnya materi stempel saya kirim  via email, walau sangat lambat. Bahkan sempat gagal kirim. Namun, dengan sedikit usaha, akhirnya berhasil. Ia kirim sms kalau materi sudah diterima dan meminta saya bersabar dalam waktu satu jam akan selesai. 

Benar, dalam satu jam, dia bisa menyelesaikannya dengan baik. Kami pun berjanji bertemu di tempat yang telah disepakati yaitu di depan kiosnya. Hari itu juga, satu agenda telah selesai, membuat stempel.

Namun, setelah stempel jadi, satu hal yang masih kurang yakni tinta. Saya belum punya tinta. Si pembuat stempel mengaku kalau dirinya kehabisan stok tinta. Mau tidak mau, saya harus mencari tinta. Sekian waktu saya cari di sepanjang jalan Kaliurang Yogyakarta tidak ada yang jual tinta. Akhirnya, ada sebuah kios pinggir jalan yang ternyata juga bisa membuat stempel. Saya bertanya pada pemilik kios kalau punya tinta. Ia pun menjawab tinta habis, belum belanja lagi. Lalu ia bertanya,"Untuk stempel apa, Mas?" Saya menjawab kalau saya butuh tinta untuk stempel surat. 

Inilah keberuntungan yang kedua hari itu. "Silahkan, Mas, pakai tinta ini aja!" katanya sambil menunjuk bak tinta di depannya. Saya pun langsung memakainya untuk menyetempel surat. Ia meminjamkan bak tinta dan tintanya. Hehehehe. Akhirnya selesai juga tugas hari itu. 

Banyak orang baik hari itu. Yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Yang tadinya sepertinya bakal telat kirim surat ternyata bisa kirim surat dengan stempel. Acara pun diadakan sesuai rencana berdasar surat. Luar biasa! Mereka orang-orang baik.


Post a Comment

Kesan/Pesan